Sharing With Passion

July 26, 2009

Posted by Sabar Santoso in | July 26, 2009 No comments

Banyak orang yang masih berfikir berbisnis harus diawali dengan modal gede, mendapat untung yang segede-gedenya, dalam waktu yaang sesingkat-singkatnya agar ia cepat dinilai sukses. Pandangan yang seperti itu adalah keliru.

Bisa saja orang memulai bisnis dengan usaha kecil-kecilan dengan modal utama berupa kemampuan dan bakat, dan mengembangkan kreatifitasnya yang langkahnya bisa diawali dengan menawarkan ide pada rekan atau kawan yang memiliki dana cukup. Dalam memulai bisnis tak pernah ada batasan besaran modal. Dana berapapun bisa terwujud, tergantung bidang usahanya. Jadi semuanya tergantung keuletan orang yang menjalankan usaha dan yang perlu diingat dalam berbisnis adalah berbisnislah pada bidang yang Anda sukai, jangan berbisnis pada bidang yang tidak Anda suka. Sebelum memulai bisnis ada beberapa yang perlu dianalisa terlebih dahulu:
Pertama peluang usaha didasarkan pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal terkait dengan manajemen, pemasaran dan ketercukupan modal. Faktor eksternal terkait dengan infrastruktur, budaya, kebijakan fiskal dan moneter.
Kedua analisis posisi tawar terhadap pemasok bahan baku dan posisi tawar terhadap pasar. Ini terkait dengan bagaimana daya beli masyarakat sekitar. (Jika bisnis tersebut ditujukan untuk masyarakat sekitar). Ditambah lagi dengan analisis kompetitor atau pemain dengan bidang usaha sejenis serta ancaman-ancaman usaha baru yang sejenis.
Ketiga analisa segmentasi pasar. Siapa segmen utama bisnis Anda ? apakah anak-anak remaja, dewasa, orang muslim, non muslim, keluarga atau orang tua. Analisa juga harga jual kompetitif. Tujuannya agar barang yang anda pasarkan di pasaran harganya tidak terlalu mahal juga tidak terlalu murah. Keempat tentukan desain yang berkarakter dan unik. Produk boleh serupa, begitu juga soal harga dan kualitas. Namun jika punya keunikan tersendiri tentu dapat menarik perhatian konsumen. Kendalikan juga kualitas barang dan buatlah agar tetap sesuai standar. Harga tetap dengan kualitas semakin lama semakin rendah tentu akan ditinggalkan konsumen, pilihlah tekhnologi yang tepat dan efisien. Jika bisnis anda sebetulnya bisa dibangun dengan perangkat tekhnologi sederhana namun anda memilih tekhnologi canggih maka sama halnya dengan pemborosan.
Keempat analisa bagaimana anda mendorong usaha Anda menjadi produk-produk yang siap dipasarkan dan bagaimana menggerakkan usaha tersebut.
Menurut the own business,ins, sebuah organisasi non profit di bidang pendidikan kewirausahaan berbasis di Los Angeles, dalam situsnya memberikan 10 tips terkait dengan hal-hal yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan oleh seorang pebisnis dalam memulai bisnis:
1. Berfikir meninggalkan bisnis sebelum rencana Anda teraplikasi keseluruhan.
2. Memulai bisnis pada bidang yang tidak disukai.
3. Membatasi kemampuan, terkait aset pribadi dan keluarga.
4. Bersaing dengan karyawan sendiri dalam bisnis sampingan yang hendak dijalankan.
5. Tergesa-gesa dalam memulai bisnis. Bahkan tak ada hukuman pinalti jika Anda melewatkan kesempatan.
6. Memilih bisnis yang sangat berisiko tinggi.
7. Memilih bisnis dimana harus memiliki harga terendah untuk sukses.
8. Mengabaikan aspek-aspek negatif pada bisnis yang dikehendaki.
9. Mengatasi segala beban seorang diri.
10. Hanya berpijak pada konsep atau teori dan mengabaikan uji pasar secara langsung.
Tunggu apa lagi !!! Anda bisa memulai bisnis sampingan kapan saja. Ketika ide mengembangkan usaha mampir dibenak Anda segeralah wujudkan. Mencari ide memang tak gampang, itu sebabnya Anda perlu memperluas wawasan dan menggali lebih banyak informasi. Ada banyak faktor selain uang dalam menentukan langkah bisnis Anda. Semangat yang luar biasa, aktif, motifatif, inisiatif dan sosial adalah sikap yang sangat membantu seorang wirausaha untuk mengekplorasi peluang terutama dalam memperkenalkan ide ataupun kreasi mereka yang bernilai kepada calon pelanggan, karyawan dan sebagainya.
Sumber : Jiwasraya Magazine, Februari 2

July 11, 2009

Posted by Sabar Santoso in | July 11, 2009 No comments








Unstable, yang diindikasikan dengan naiknya harga barang kebutuhan pokok, menyebabkan sebagian dari kita merasa perlu untuk mengembangkan bisnis disamping pekerjaan utama untuk menambah penghasilan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang bersifa pokok. 

Bisnis sampingan memang hanya bersifat sebagai pendukung penghasilan utama, namun pada beberapa kasus bisnis sampingan yang dikelola dengan baik justru semakin berkembang dan melebihi penghasilan dari pekerjaan utama Anda. Berikut ini akan diuraikan secara singkat memulai bisnis sampingan:

1. Pilih Bidang Yang Anda Kenal. Misalnya Anda senang dan hobi berbelanja. Jadi Anda telah paham, dimana bisa membeli baju yang murah dan bagus, aksesoris apa yang sedang menjadi tren, serta harga yang menguntungkan. Atau bisa juga karena Anda hobi menjahit, maka Anda bisa terima jahitan atau memproduksi barang-barang jahit yang mungkin disukai orang lain.


2. Manfaatkan Waktu Libur Di Akhir Pekan. Untuk mengembangkan usaha, Anda dapat memanfaatkan waktu luang dan akhir pekan Anda. Jangan ‘mencuri’ waktu kerja kantor. Kalau Anda bermaksud ‘jualan’ di kantor, cari waktu istirahat atau sebelum dan sesudah jam kerja. Dengan cara ini tak ada yang merasa terganggu dengan aktifitas Anda, sekaligus pekerjaan utama Anda juga tidak keteteran.

3. Rencanakan Selama Mungkin. Meskipun ini hanya bisnis sampingan, bukan berarti hanya bisnis musiman, artinya yang cuma seminggu lalu berhenti. Kalau mau lebih menguntungkan, rencanakan lebih jauh agar bisnis sampingan ini berkembang dan berjalan selama mungkin. Jangan hanya saat musim high heels saja Anda menawarkan dagangannya. Tapi jelilah untuk menawarkan barang berikutnya yang tentunya bakal memikat pembeli.

4. Jangan Memforsir Diri. Ketika usaha berkembang dengan bagus, upayakan juga jangan tengggelam terus menerus dalam usaha/bisnis ini. Beri waktu pada diri Anda untuk beristirahat dan memanjakan diri. Hal ini untuk menghidarkan diri dari stress.

5. Jangan Abaikan Pekerjaan Utama. Karena ini bisnis sampingan maka jangan abaikan pekerjaan utama Anda. Jangan sampai ada teguran atau complaint kualitas kerja Anda sekarang merosot. Apabila sekiranya bisnis Anda jauh lebih berkembang kemudian memberikan penghasilan yang jauh lebih besar dari pekerjaan utama Anda, maka Anda harus memgang komitmen untuk tetap bekerja di tempat lama dengan konsekwensi bisnis Anda kurang terpantau atau resign dari perusahaan lama Anda dan fokus di bisnis Anda. Hal ini terkait dengan reputasi dan tanggung jawab Anda terhadap pekerjaan utama.

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter